Yang pertama adalah tentang pembunuhan seorang dokter muda cantik oleh seorang pemuda yang juga merupakan putra seorang kepala dinas disalah satu kabupaten di propinsi Sumatera Selatan.
Berita kedua yang juga cukup menarik perhatian adalah peristiwa pembunuhan seorang PNS, yang dilakukan oleh dua orang pemuda kakak beradik. Dimana pelaku utamanya, sampai saat ini (28/9/09) masih berstatus buron.
Dan berita ketiga, yang baru-baru ini terjadi adalah penganiayaan dan pembunuhan oleh seorang Wakapolsek, ya..seorang polisi, pemuda berusia 29 tahun.
Nah, saya akan memberitahu sedikit tentang berita ketiga ini, karena memang masih baru dan masih hangat-hangatnya.
Ancaman hukuman mati
Tersangka Iptu Carissma S Progresto, yang merupakan anak seorang perwira tinggi di Mabes Polri, dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dilapis dengan pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan juga pasal 353 ayat 3 KUHP, melakukan penganiayaan sampai tewas.
Apa yang dilakukan tersangka ?
Tersangka di duga melakukan pembunuhan terhadap Rossi Bambang, pecatan Brimob.
Singkatnya, Iptu Carissma ini diduga sering mempergunakan narkoba, psikotropika dan sejenisnya. Bahkan penyidik Dit Narkoba Polda Sumsel, pernah menggelar rapat internal, namun unsure-unsur pasal yang ndituduhkan kepada tersangka belum ada. “ Dia memang licin dab pinter, saat dilakukan penyelidikan, barang bukti tidak ada. Sampai pihak penyidik tidak bisa menjerat dengan pasal tentang psikotropika.
Sepertinya menarik ya ceritanya.., nanti saya akan usahakan untuk mencarikan link ke berita yang memuat cerita ini , agar bisa mengetahui ceritanya lebih detail. Karena disini sebenarnya saya bukan ingin membahas tentang pembunuhannya.
Jangan hancurkan negeri ini
Beberapa waktu lalu saya mendengar seorang bapak berkata kepada seorang pemuda. Begini katanya “Dik, jangan hancurkan negeri ini..”
“Kenapa pak ?”, tanya si pemuda.
“Karena sebenarnya negeri ini sudah hancur, kami-kami sudah lebih dahulu membuatnya hancur” balas sibapak.
Hmm.., saya tersenyum mendengarnya.., sepertinya memang iya sih.
Nah, melihat beberapa kasus diatas.., sepertinya pengaruh narkobalah yang membuat mereka menjadi begitu.
Dan jika dilihat dari latar belakangnya selain karena pengaruh lingkungan, sebagian ‘pemakai’ juga mengatakan untuk menghilangkan stress ( menghindari persoalan yang sedang dihadapi.
Tapi bagaimana setelah pengaruh nya hilang..? Apakah masalahnya /stress nya ikut hilang. Tentunya tidak ya.
Saya hanya ingin mengatakan kepada teman-teman, hindarilah narkoba dan lainnya itu,..itu bukan untuk mengatasi masalah. Negeri kita sudah hancur ( kata sibapak ..sih ), jadi kita jangan ikut-ikutan untuk memperparahnya. Kita harus bangun negeri ini, bukan malah turut menghancurkannya.
Nyambung nggak sih ?
thanks,
emang... ya daru dulu barang yang satu ini bikin kacau.... bahkan sampai ada perang geng segala...
BalasHapuskalau saja saya bisa, tak musnahin aja nih bobrok...
btw, nice info mas...!!
visit to website, i want to know about bisnis...thanx
BalasHapusbuat generasi muda "say no to drugs"
BalasHapusblogwalking, just wanna say hello to all my friends..