5.000 Penduduk Desa Ini Pikun Gara-gara Kawin Sedarah

Sekitar 5.000 orang di desa Yarumal pegunungan Andes Columbia terancam kepikunan atau alzheimer. Mereka mengalami "mutasi genetik" yang dipicu oleh perkawinan sedarah sekerabat di antara mereka.

Mengerikan, 5.000 Penduduk Desa Ini Pikun Gara-gara Kawin Sedarah - mutasi_genetik_di_pegunungan_andes.jpg
Mengerikan, 5.000 Penduduk Desa Ini Pikun Gara-gara Kawin Sedarah. Mereka tinggal di Pegunungan Andes Columbia.

Warga desa itu menyebut kondisi kepikunan massal sebagai kutukan nenek moyang mereka yang mereka sebut "La Bobera" yang bermakna kebodohan. Mutasi genetik itu menyebabkan penyakit Alzeimer terus berkembang dari tahun ke tahun dan menyerang warga desa itu saat usia menginjak 40 tahunan.

New York Times menulis, Cuartas, seorang nenek berusia 82 tahun di desa itu tengah memasang popok untuk ketiga anaknya yang tak lagi muda. Nenek itu terpaksa merawat tiga anaknya meskipun ia sudah sangat tua.

Maria Elsy, anak pertama Cuartas yang berusia 61 tahun mengalami kebutaan dan kelumpuhan sehingga diberi makan melalui hidung. Terkadang ia mengamuk. Padahal sebelum mengalami hal itu, Maria Elsy adalah seorang perawat rumah sakit, namun ia mulai menderita mutasi genetik ketika usianya menginjak 48 tahun.

Dario (55), anak kedua Cuartas yang juga menderita mutasi genetik, harus diikat ke kursi. Ia mengenakan celana pendek biru dan terus menggeliat lantas merobek-robek popok yang sudah dipakaikan.

Sedangkan si bungsu, Oderis (50) mengalami penurunan fungsi otak dimana ia hanya dapat mengingat satu benda yang akan dibeli ketika ia disuruh belanja ke toko. Ketiga anaknya telah mendapat kutukan 'La Bobera'.

"Melihat anak-anak saya menderita seperti ini sungguh mengerikan, ini mengerikan," cerita Cuartas kepada New York Times. "Bahkan saya pun tidak mengharapkan terjadi hal seperti ini pada seekor anjing gila. Ini sungguh penyakit yang mengerikan yang pernah ada di muka bumi," lanjutnya.

Sebagian besar penduduk desa Yarumal yang mengalami mutasi genetik adalah mereka yang melakukan pernikahan dengan keluarga sendiri. Budaya menikah dengan keluarga sendiri merupakan warisan dari nenek moyang desa Basque, dan orang-orang dari daerah Antioquia Columbia. Mereka menyebutnya 'paisa', yang berarti sebangsa.

Menurut dr. Lopera, kepala program neuroscience dari University of Antioquia, resiko mutasi genetik pada perkawinan dalam keluarga mencapai 50% dan biasanya mulai muncul di usia 32 tahun.

Ketika hal itu terjadi penderita mulai mengalami penurunan fungsi otak dan juga fisik, serta mengalami delusi dan cenderung agresif.

dr. Lopera kini memiliki misi untuk melatih penderita Alzeimer di wilayah itu dan mematahkan kutukan tersebut dengan melakukan eksperimen memberikan obat-obatan mengandung protein tinggi untuk memperbaiki fungsi otak.

Ia pun mendapat donasi senilai 100 juta dolar AS dari National Institutes of Health and Banner Research, Amerika Serikat, dan perusahaan farmasi Swiss. Ia berharap tahun 2020 mendatang penduduk Yarumal dapat terhindar dari penyakit mengerikan ini.

sumber http://jateng.tribunnews.com/

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami pada halaman ini.