Hati - Hati : Fenomena Facebook, Gunakan dengan bijak.



Tulisan ini sebagai renungan agar kita selalu berhati-hati dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi.


http://www.nflblabber.com/images/misc/95x56/facebook_follow_us.png
- Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.

- Ketika seorang Selebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi yang ditunggu-tunggu siapa calon bapak si jabang bayi?

- Ada khabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang Selebrities yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur,berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.


Wuiih mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi.Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh public atau orang banyak diseantero negeri.

Wuiiihternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya apapun diketahui orang, dikomentarin orang bahkan mohon maaf .dilecehkan orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan.

Fenomena itu bernama facebook
Setiap saat para facebooker meng update situsnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin facebooker lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan disitusnya. 

Lihat saja beberapa contoh di facebook :
Seorang wanita menuliskan ....Hujan-hujan malam-malam sendirian,enaknya ngapain ya..?kemudian puluhan komen berrmunculan dari lelakidan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan mau ditemanin? Dijamin puas deh

Seorang wanita lainnya menuliskan Bangun tidur, badan sakit semua,biasa.habis malam jumat ya begini: kemudian komen2 nakal bermunculan
Ada yang menulis bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi., -kemudian komen2 pelecehan berrmunculan.

Ada pula yang komen di wall temannya eeeh ini si anu ya ., yangdulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu. -lupaklu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis.

Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis situsnya habis minum jamunih., ada yang mau menerima tantangan ?-langsung berpuluh2 komen datang.

Ada yang hanya menuliskan, lagi bokek, kagak punya duit

Ada juga yang nulis mau tidur nih, panas banget bakal tidur pake dalaman lagi nih .
Dan ribuan situs-situs yang numpang beken dan pengin ada komen-komen dari lainnya.

Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, teliinga kita, bahkan pikiran kita.

Ada yang lebih kejam dari sekedar situs facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.
Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru saja diupload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek..padahal sebagian besar yg didalam foto tersebut sudah berjilbab
Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria.

Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kinisang wanita telah bekeluarga dan hidup dengan tenang.

Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintaiAllah., yaitu Muhammad SAW, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya dan keluarganya.

Ingatkah ketika Rasulullah bertanya pada Aisyah r.ha
Wahai Aisyah apa yang dapat saya makan pagi ini? makaIstri tercinta, sang humairah, sang pipi merah Aisyah menjawab Rasul,kekasih hatikuu, sesungguhnya tidak ada yang dapat kita makan pagi ini.Rasul dengan senyum teduhnya berkata baiklah Aisyah, akuu berpuasa hari ini. Tidak perlu orang tahu bahwa tidak ada makanan di rumah rasulullah.

Ingatlah Abdurahman bin Auf r.a mengikuti Rasulullah berhijrah dari mekah ke madinah, ketika saudaranya menawarkannya sebagian hartanya,dan sebagian rumahnya, maka abdurahman bin auf mengatakan, tunjukan saja saya pasar. Kekurrangannya tidak membuat beliau kehilangan kemuliaan hidupnya. Bahwasanya kehormatan menjadi salah satu indikator keimanan seseorang, sebagaimana Rasulullah, bersabda, Malu itu sebahagian dari iman. (Bukhari dan Muslim).

Dan fenomena di atas menjadi Tanda Besar buat kita umat Islam, hegemoni kesenangan semu dan dibungkus dengan persahabatan, fatamorgana ditampilkan dengan mudahnya celoteh dan status dalam facebook yang melindas semua tata krama tentang Malu, tentang menjaga Kehormatan Diri dan keluarga.
Dan Rasulullah SAW menegaskan dengan sindiran keras kepada kita
"Apabila kamu tidak malu maka perbuatlah apa yang kamu mau". (Bukhari).
Arogansi kesenangan semakin menjadi-jadi dengan tanpa merasa bersalah mengungkit kembali aib-aib masa lalu melalui foto-foto yangtidak bermartabat yang semestinya dibuang saja dan atau disimpan rapat buat diri sendiri.
Bagi mereka para wanita yang menemukan jati dirinya,dibukakan cahayanya oleh Allah sehiingga saat di masa lalu jauh dari Allah kemudian ter inqilabiyah tershibghoh, tercelup dan terwarnai cahaya ilahiyah, hatinya teriris melihat masa lalunya dibuka dengan penuh senyuman, oleh orang yang mengakuu sebagai teman, sebagai sahabat.

Maka jagalah kehormatan diri, jangan tampakkan lagi aib-aib masa lalu, mudah-mudahan Allah menjaga aib-aib kita.
Maka jagalah kehormatan diri kita, simpan rapat keluh kesah kita, simpan rapat aib-aib diri, jangan bebaskan kesenangan, gurauan membuat Iffah kita luntur tak berbekas.

di copy dari tulisan M H Anggana
thanks,

1 Response to "Hati - Hati : Fenomena Facebook, Gunakan dengan bijak."

  1. yang salah sih bukan facebooknya... tapi pemakainya yang kadang-kadang lebay!!

    BalasHapus

Terimakasih telah memberikan komentar disini.

Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami pada halaman ini.