Jenis Jenis Buta Warna


jenis buta warna
Banyak orang berpikir siapa pun yang dinyatakan sebagai ”Buta Warna” berarti ia hanya bisa  melihat warna hitam dan putih, seperti menonton film atau televisi hitam putih. Itu pemahaman yang tidak salah tetapi pada kenyataan nya di kehidupan sehari-hari penderita buta warna justru banyak yang bisa melihat banyak warna tetapi tidak bisa melihat warna merah atau hijau. 

Biasanya ketidak mampuan untuk bisa melihat warna merah ataupun hijau ini biasa disebut buta warna parsial sedangkan yang hanya mampu melihat warna hitam dan putih  biasa disebut Buta Warna Total(Monochromacy). Untuk mendeteksi apakah seseorang menderita buta warna atau tidak yaitu dengan menggunakan BUKU ISHIHARA. Secara umum buta warna di bedakan dibedakan menjadi 2 macam yaitu buta warna total dan buta warna parsial. Tetapi jika dilihat dari faktor penyebabnya, buta warna dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis buta warna:

  1. Anomalous trichromacy

Anomalous trichromacy adalah gangguan penglihatan warna yang dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau kerusakan pada mata setelah dewasa. Penderita anomalous trichromacy memiliki tiga sel kerucut yang lengkap, namun terjadi kerusakan mekanisme sensitivitas terhadap salah satu dari tiga sel reseptor warna tersebut.

Penderita buta warna dapat melihat berbagai warna akan tetapi dengan interpretasi berbeda dari pada normal yang paling sering ditemukan adalah:

a)      Trikromat anomali, kelainan terdapat pada short-wavelenght pigment (blue). Pigmen biru ini bergeser ke area hijau dari spectrum merah. Penderita mempunyai ketiga pigmen kerucut akan tetapi satu tidak normal, kemungkinan gangguan dapat terletak hanya pada satu atau lebih pigmen kerucut. Pada anomali ini perbandingan merah hijau yang dipilih pada anomaloskop berbeda dibanding dengan orang normal.

b)      Deutronomali, disebabkan oleh kelainan bentuk pigmen middle-wavelenght (green). Dengan cacat pada hijau sehingga diperlukan lebih banyak hijau, karena terjadi gangguan lebih banyak daripada warna hijau.

c)      Protanomali adalah tipe anomalous trichromacy dimana terjadi kelainan terhadaplong-wavelenght (red) pigmen, sehingga menyebabkan rendahnya sensitifitas warna merah. Artinya penderita protanomali tidak akan mempu membedakan warna dan melihat campuran warna yang dilihat oleh mata normal. Penderita juga akan mengalami penglihatan yang buram terhadap warna spektrum merah. Hal ini mengakibatkan mereka dapat salah membedakan warna merah dan hitam.

jenis buta warna
 kemampuan pandang pada Anomalous trichromacy.

2. Dichromacy

Dichromacy adalah jenis buta warna di mana salah satu dari tiga sel kerucut tidak ada atau tidak berfungsi. Akibat dari disfungsi salah satu sel pigmen pada kerucut, seseorang yang menderita dikromatis akan mengalami gangguan penglihatan terhadap warna-warna tertentu. Dichromacy dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan pigmen yang rusak:

a)      Protanopia adalah salah satu tipe dichromacy yang disebabkan oleh tidak adanyaphotoreceptor retina merah. Pada penderita protonopia, penglihatan terhadap warna merah tidak ada. Dichromacy tipe ini terjadi pada 1 % dari seluruh pria. Keadaan yang paling sering ditemukan dengan cacat pada warna merah hijau sehingga sering dikenal dengan buta warna merah – hijau.

b)      Deutranopia adalah gangguan penglihatan terhadap warna yang disebabkan tidak adanya photoreceptor retina hijau. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam membedakan hue pada warna merah dan hijau (red-green hue discrimination).

c)      Tritanopia adalah keadaan dimana seseorang tidak memiliki short-wavelength cone. Seseorang yang menderita tritanopia akan kesulitan dalam membedakan warna biru dan kuning dari spektrum cahaya tanpak. Tritanopia disebut juga buta warna biru-kuning dan merupakan tipe dichromacy yang sangat jarang dijumpai.

2
 kemampuan pandang Protanopia, Deutranopia, Tritanopia

3. Monochromacy

Monochromacy atau akromatopsia adalah keadaan dimana seseorang hanya memiliki sebuah pigmen cones atau tidak berfungsinya semua sel kerucut(cones cell). Pasien hanya mempunyai satu pigmen kerucut (monokromat rod atau batang). Pada monokromat kerucut hanya dapat membedakan warna dalam arti intensitasnya saja dan biasanya 6/30. Pada orang dengan buta warna total atau akromatopsia akan terdapat keluhan silau dan nistagmus dan bersifat autosomal resesif .

Bentuk buta warna ini dikenal juga :

a)      Monokromatisme rod (batang) atau disebut juga suatu akromatopsia di mana terdapat kelainan pada kedua mata bersama dengan keadaan lain seperti tajam penglihatan kurang dari 6/60, nistagmus, fotofobia, skotoma sentral, dan mungkin terjadi akibat kelainan sentral hingga terdapat gangguan penglihatan warna total, hemeralopia (buta silang) tidak terdapat buta senja, dengan kelainan refraksi tinggi. Pada pemeriksaan dapat dilihat adanya makula dengan pigmen abnormal.

b)      Monokromatisme cone (kerucut), di mana terdapat hanya sedikit cacat, hal yang jarang, tajam penglihatan normal, tidak nistagmus.

Kemampuan pandang dari Anomalous trichromacy, Dichromacy, Monochromacy.

3
kemampuan pandang dari Anomalous trichromacy, Dichromacy, Monochromacy.
sumber
thanks,
Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami pada halaman ini.